Menu

Mode Gelap
FIFest2025: MENDORONG BUDAYA DAN EKOSISTEM FILANTROPI UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Dekat dengan Pedagang, Dekat dengan Rakyat – Polsek Kramat Jati Teguhkan Komitmen Jaga Amanah Keamanan Lanal Sabang Terima Tim Itjen TNI Dalam Rangka Audit Kinerja dan Ketaatan Periode III TA. 2025 Danlanal Bintan Hadiri Lounching dan Press Conference Stockpile Bijih Bauksit di Provinsi Kepri Polres Jaktim Hadirkan Narasumber di Bimtek P4GN, Bahas Peran Polri dalam Cegah Narkoba Bhabinkamtibmas Cipinang Melayu Gelar “Ngopi Kamtibmas” Bersama Warga RW 04

Mitra Ormas & LSM

SIARAN PERSJangkau 44 Kecamatan dan 267 Kelurahan, Fahira Idris Ungkap 4 Urgensi Donor Darah

badge-check


SIARAN PERSJangkau 44 Kecamatan dan 267 Kelurahan, Fahira Idris Ungkap 4 Urgensi Donor Darah Perbesar


Jakarta, Kilas Negeri – 26 April 2025—Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta menggelar kegiatan bakti sosial dan donor darah di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara (26/4). Kegiatan ini adalah rangkaian dari program keliling ke 44 kecamatan dan 267 kelurahan se-Jakarta untuk mengajak sebanyak mungkin warga untuk berdonor darah setiap dua bulan sekali.

“Kami, baik sebagai Senator Jakarta maupun ormas Bang Japar tidak hanya menyerap aspirasi tetapi juga berupaya menciptakan gerakan sosial yang nyata dan berkelanjutan terutama lewat kegiatan donor darah,” ujar Fahira Idris di sela-sela kegiatan bakti sosial dan donor darah di Aula Kantor Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara (26/4).

“Kami ucapkan terima kasih kepada warga karena telah mendonorkan darahnya, PMI Provinsi DKI Jakarta, Camat Tanjung Priok dan Bang Japar atas dukungannya. Semoga kami diberi kemudahan untuk menggelar donor darah di 44 kecamatan dan 267 kelurahan se-Jakarta,” tambahnya.

Ketua Umum Bang Japar ini mengungkapkan, donor darah adalah salah satu bentuk aksi kemanusiaan paling sederhana namun paling berdampak. Dengan hanya meluangkan waktu sekitar 10-15 menit, seseorang bisa menyelamatkan hingga tiga nyawa.

Menurut Fahira Idris, setidaknya terdapat empat urgensi perlunya kegiatan donor donor dilaksanakan secara rutin. Pertama, dari sudut pandang kemanusian, donor darah adalah salah satu bentuk solidaritas tertinggi dalam masyarakat. Donor darah melampaui sekat-sekat sosial, ekonomi, bahkan agama serta kontribusi nyata terhadap keberlangsungan hidup orang lain.

“Sebuah tindakan yang kecil namun berdampak besar. Jakarta dengan populasi yang padat, kebutuhan akan darah sangat tinggi. Ketersediaan darah sering sekali menjadi faktor penentu keselamatan pasien. Oleh sebab itu, kegiatan donor darah perlu dilihat sebagai panggilan kemanusiaan,” ujar Fahira Idris.

Kedua, donor darah juga memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan sistem kesehatan. Rumah sakit besar di Jakarta merupakan pusat rujukan nasional yang menangani berbagai kondisi medis kompleks. Ketersediaan darah yang memadai membantu kelancaran berbagai tindakan medis. Menurut WHO, total kebutuhan kantong darah di setiap negara idealnya sebanyak 2% dari total penduduk. Untuk Jakarta dengan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa, dibutuhkan setidaknya 200.000 kantong darah setiap tahunnya.

Ketiga, dari perspektif mitigasi bencana, donor darah adalah strategi siaga dan tanggap darurat. Sebagai negeri rawan bencana, Indonesia harus selalu siap menghadapi kemungkinan krisis. Dalam setiap bencana alam seperti gempa bumi, banjir besar, atau kebakaran, kebutuhan darah melonjak drastis karena banyak korban membutuhkan penanganan segera. Donor darah yang terjadwal secara berkala akan menjamin bahwa stok darah tetap tersedia bahkan saat keadaan darurat.

Keempat, memberi manfaat kesehatan bagi pendonor. Donor darah tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan pendonornya. Berbagai studi menunjukkan bahwa donor darah secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, memperlancar peredaran darah dan membantu mendeteksi dini kondisi kesehatan melalui pemeriksaan standar sebelum donor seperti kadar hemoglobin, tekanan darah, serta infeksi menular.

“Kegiatan donor darah harus ditopang oleh sistem yang terstruktur dan terjadwal. Langkah untuk menjadikan donor darah sebagai budaya harus terus ditingkatkan. Inisiatif seperti memasukkan donor daerah ke dalam peringatan hari-hari besar nasional, ulang tahun institusi, atau program CSR perusahaan merupakan cara yang efektif untuk memperluas jangkauan dan membangun kesadaran kolektif,” pungkas Fahira Idris. #

Loading


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gelar Bakti Sosial Donor Darah Untuk Negeri di GOR Remaja Tanah Abang, FAHIRA IDRIS : 1 Kantong Darah, Selamatkan 3 Nyawa

19 Juli 2025 - 09:47 WIB

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta Terima Audensi Dari Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB) DPW DKI Jakarta

8 Juli 2025 - 15:10 WIB

Bakesbangpol Provinsi DKI Jakarta Titip Pesan Ke Forum Lintas Ormas (FLO) Provinsi DKI Jakarta : Teruslah menjadi Perekat Ormas di Jakarta

7 Juli 2025 - 13:32 WIB

Bang Japar Ucapkan Selamat HUT Bhayangkara Ke-79 Tahun 2025

29 Juni 2025 - 01:14 WIB

Peringati HANI 2025, Satresnarkoba Polres Metro Jaktim Beri Penyuluhan di Universitas Nusa Mandiri

26 Juni 2025 - 12:46 WIB

Trending di Mitra Ormas & LSM