Prajurit Lanal Nias Laksanakan Uji Terampil Glagaspur P1 dan P2 Tahun 2025 Sambang Toga-Tomas, Polri Perkuat Sinergi Warga dalam Menjaga Keamanan Lingkungan Kapolsek Cipayung: Masjid Ramah adalah Pilar Ketertiban dan Persatuan Warga Polisi Sahabat Anak, Menanamkan Keselamatan Lalu Lintas Sejak Usia Dini Samapta Polsek Kramatjati Sambangi Warga Pasar Induk, Antisipasi Kejahatan dan Tawuran Komunal Polsek Makasar Perkuat Keamanan Lewat Patroli Strong Point dan Sambang Dialogis di Gedung Pewayangan TMII

Berita Bisnis & Ekonomi

Ekspor Kelapa Meningkat, Kesejahteraan Petani Tak Juga Menghijau

badge-check


Ekspor Kelapa Meningkat, Kesejahteraan Petani Tak Juga Menghijau Perbesar


JAKARTA, Kilas Negeri — Kenaikan harga kelapa di pasar internasional memicu peningkatan ekspor produk kelapa dari Indonesia. Namun, di balik geliat industri ini, nasib petani kelapa dalam negeri justru tak kunjung membaik.

    Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menegaskan bahwa komoditas kelapa Indonesia sebaiknya tidak diekspor dalam bentuk mentah. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia menjadi pusat pengolahan kelapa dunia. “Biarkan investor datang membangun pabrik pengolahan di dalam negeri. Produk yang diekspor harus sudah jadi, berkualitas, dan memberi nilai tambah. Ini membuka lapangan kerja serta menarik minat generasi muda bertani,” ujar Presiden.

    Dewan Pembina Media Independen Online Indonesia (MIO-INDONESIA), Dr. Anto Suroto, yang juga Ketua Umum APIKI (Aliansi Perdagangan dan Industri Kreatif Indonesia), menyoroti isu ini dari sudut pandang yang lebih mendalam. Ia menekankan pentingnya peningkatan produktivitas dan kualitas hasil pertanian kelapa, bukan hanya memperbanyak ekspor.

    “Petani kelapa perlu naik kelas. Produktivitas mereka harus meningkat, dan hasilnya harus berkualitas agar pendapatan petani juga meningkat. Jika ini terjadi, maka kesejahteraan desa ikut terangkat,” ujar Anto.

    Ia juga menekankan perlunya inovasi dalam pengelolaan kebun kelapa, termasuk pemanfaatan teknologi modern dan sistem irigasi yang lebih efisien, seperti yang telah diterapkan di negara-negara lain. “Petani kelapa tidak boleh tertinggal. Revolusi industri pertanian harus masuk hingga ke desa,” tegasnya.

    Sebagai mantan petani desa yang kini sukses berwirausaha, Anto menilai bahwa modernisasi pertanian adalah keniscayaan. Menurutnya, dengan pendampingan, pemanfaatan dana desa, koperasi yang sehat, serta bibit unggul hibrida, petani kelapa bisa mengalami lonjakan produktivitas dalam lima tahun ke depan.

    Namun, ia mengingatkan bahwa perubahan ini membutuhkan komitmen nyata dari pemerintah pusat hingga daerah. “Kalau petani masih bertahan dengan pola tanam konvensional, kita akan tertinggal. Padahal, permintaan kelapa — baik muda maupun tua — terus meningkat di industri makanan dan kosmetik,” ungkap pria Jawa kelahiran Sumatera (Pujakesuma) tersebut menjelaskan.

    Ditemui di kedai kopi ARKARA yang terletak di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, sembari menikmati Bolu Kukus produk UMKM binaan APIKI, Anto pun menekankan pentingnya mendampingi petani secara berkelanjutan.

    “Jangan sampai Indonesia cuma jadi buruh di negeri sendiri karena semua dikuasai investor asing,” ujarnya sembari menikmati produk UMKM lokal.

    Anto juga mendorong agar akses petani terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan fasilitas keuangan lainnya lebih profesional dan transparan.

    “Petani kita harus ‘bankable’, tersistem, dan siap menjadi bagian dari kelas menengah baru lewat UMKM,” pungkasnya. (**)

    Sumber: Humas MIO INDONESIA

    Loading


    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Baca Lainnya

    BRI Balaraja Gelar Undian Simpedes, Hadiah Mobil Ertiga Dibawa Pulang Nasabah Setia

    21 Juni 2025 - 11:58 WIB

    Dengan Mengusung Skema Syariah PT Royal Gemilang Persada Sukses Menjadi Developer Property

    3 Juni 2025 - 07:05 WIB

    Bantuan Bingkisan Ramadan dari BRI KC Ampera, Warga Senang

    1 Mei 2025 - 13:58 WIB

    MENERANGI NEGERI, MENGINSPIRASI PEREMPUAN: PLN INDONESIA POWER UBP PRIOK GELAR SHARING SESSION PERKUAT PEREMPUAN DALAM DUNIA KERJA

    22 April 2025 - 03:58 WIB

    HYDROGEN REFUELING STATION PLN INDONESIA POWER UBP PRIOK JADI LOKASI KUNJUNGAN PESERTA GLOBAL HYDROGEN ECOSYSTEM SUMMIT & EXHIBITION 2025

    22 April 2025 - 03:57 WIB

    Trending di Berita Bisnis & Ekonomi